Bentrokan terhadap pengikut aliran sesat Syiah kembali terjadi di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura. Bentrok antara umat Islam dan pengikut Tajul Muluk yang beragama Syiah meletus pada pukul 11.00 WIB, Ahad (27/8/2012). Ini adalah kali kedua umat Islam di Sampang terlibat konflik dengan Syiah setelah pada 29 Desember 2011 kejadian serupa meletus di Sampang dengan memicu gelombang besar-besaran penolakan Syiah di Indonesia.
Menurut pakar gerakan Syiah di Indonesia, Ustadz Farid Okbah, dalam diskusinya bersama Jurnalis Islam Bersatu, kemarin, pemicu bentrokan di Sampang murni berasal dari kaum Syiah. Berbeda dengan Sampang jilid I, kaum Syiah kini telah terang-terangan memprovokasi umat Islam dengan membuat ranjau darat. Temuan ini juga diperkuat oleh Kyai Amin asal Madura.
“Beberapa sumber mengatakan mereka memasang ranjau. Ada warga dari Depok yang baru pulang ke sini juga terluka terkena ranjau,” ungkap KH. Amin, saat dihubungi voa-islam.com, Ahad (27/8/2012).
Baca
artikel selengkapnya di MUT’AH DALAM SYIAH tafhadol
Ulama yang biasa disapa Kyai Amin ini awalnya tak percaya jika ada ranjau di lokasi perkampungan syiah, namun warga setempat menegaskan bahwa ranjau yang dipasang oleh pengikut Syiah itu diledakkan menggunakan remote control.
“Saya tadinya tidak percaya, masa iya mereka memasang ranjau, tapi warga mengatakan hal itu benar dan diledakkan dengan remote,” ujar staf pengajar di pondok pesantren Banyu Anyar, Pamekasan, Madura ini.
Namun meski berbagai data keterlibatan pihak Syiah sebagai provokator dalam konflik Sampang jilid II ini benar-benar nyata, tokoh Syiah Indonesia, Hasan Daliel justru menuding adanya tangan-tangan Zionis Israel bermain dalam konflik Sampang. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ahlul Bait Indonesia, itu menilai Israel memiliki kepentingan untuk memecah Syiah-Sunni Indonesia. Sebab, kata Habib Hasan, Syiah dan Sunni punya potensi menjadi kekuatan besar yang ditakuti dunia. “Jika dua sayap ini bersatu maka bisa menghadang kekuatan-kekuatan jahat dunia,” terangnya dalam doa bersama Ahlul Bait Indonesia untuk korban Sampang di Tugu Proklamasi, Jakarta Selatan, Selasa malam (28/8/2012).
Pertanyaannya adalah betulkah selama ini konflik Suni-Syiah adalah scenario yang dimainkan Zionis Israel? Bukankah selama ini umat Islam di Iran justru mengalami penindasan oleh rezim Syiah? Mereka ditindas, tidak boleh sholat dan beribadah justru oleh tangan-tangan Syiah sendiri tanpa keterlibatan Israel.
Karena itu ucapan Habib Hasan ini bagai panah halus yang masuk ke ulu hati. Jika kita tidak sadar, bahwa ucapan ini tidak lain adalah penggiringan opini bahwa kebencian umat Islam terhadap kaum Syiah adalah ulah Israel, bukan faktor akidah. Padahal umat Islam hanyalah melakukan pembelaan dari ajaran Syiah yang selama ini membonceng agama Islam untuk menghina dan mencaci maki sahabat nabi.
Tentu sebagai umat Islam kita dituntut selektif dan kritis menanggapai ucapan Hasan dalel. Daya-data di lapangan dengan jelas menunjukkan bahwa persaudaraan Yahudi dengan iran justru terjalin rapih. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja, mereka diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Berbeda dengan suni yang mengalami penindasan.
Suni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, bahkan adzan kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.
Hebatnya, seakan berbanding terbalik, Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera, dan sentosa.
Situasi kegetiran kaum Sunni Iran pun sangat menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Apa arti dari ini semua? Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?
Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa Iran harus memiliki “hubungan yang bersahabat” dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei.
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil bahwa sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khumaini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara “permusuhan” Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan.
Lebih dari itu, Amerika juga pernah terlibat skandal dengan Iran dimana Ronald Reagen, (yang kala itu menjadi Capres) pernah berpura-pura memerangi Khomeini, akan tetapi di belakang layar justru Amerika gencar mengirimkan senjata-senjata mutakhir untuk memenangkan Khomeini.
Lewat investigasi berkepanjangan akhirnya skandal Iran Gate ini pun akhirnya terbongkar. Reagan dianggap menjurus pada tindakan kriminal, terlebih telah melibatkan CIA dan Partai Republik dengan seluruh kegiatannya menjalin hubungan dengan Iran. Reagan pun akhirnya membuat pernyataan resmi kepresidenan tentang hubungan AS-Iran. Dikatakan tidak ada masalah apa pun dalam hubungan kedua negara. Negeri ini juga tidak lagi memberi indikasi teror yang mengancam AS.
Semakin membingungkan memang, bagi kita yang tidak mengetahui karakter sejati Syi’ah Rafidhah. Fakta yang terungkap ini, menegaskan kembali kepada kita bahwa kesederhanaan dan keberanian Ahmadinejad dalam menghadapi barat, bukanlah hakekat sebenarnya sikap mereka.
Apalagi, Ahmadinejad memang berulangkali tertangkap basah tengah bertemu dengan para pemimpin Yahudi. Ahmadinejad memiliki hubungan yang harmonis dengan Yahudi. Semasa berada di New York, presiden Iran tersebut terlihat dengan antusias menyambut kedatangan sejumlah Rabbi Yahudi AS.
Islam sendiri mengajarkan kepada kita, bahwa untuk menilai seseorang harus memulainya dari aqidah orang tersebut terlebih dahulu, bukan hanya sekedar akhlaknya yang baik, ataupun karakternya yang sangat bersahaja.
Jadi dengan sederet fakta ini, ucapan Hasan Dalel menjadi gugur sendirinya. Sebaiknya, pihak Syiah tidak membuat analisis yang justru mengaburkan konflik sebenarnya di Sampang. Kita ketahui bersama melalui investigasi, bentrok di Sampang tidak lain murni diawali oleh pengikut Syiah. Ajaran Syiah yang memang berbeda dengan Islam justru dikampanyekan door to door ke rumah-rumah warga yang sudah teguh memilih jalan Islam.
MUI pusat bersama MUI Jatim pun seringkali turun ke Sampang untuk mendamaikan konflik Syi’ah dan umat Islam yang sudah berlangsung lama. Namun pihak Syi’ah selalu memancing perkara dengan materi pengajian-pengajian yang provokatif, hal inilah yang menyulut kemarahan warga.
Sementara Pengadilan Negeri Sampang, Madura, Jawa Timur memvonis terdakwa Tajul Muluk dengan hukuman dua tahun penjara. Tajul terbukti melanggar Pasal 156 a KUHP tentang penistaan agama karena dinilai telah menyebarkan ajaran sesat. Allahua’lam. (Pizaro)
Post A Comment:
0 comments: