AntiLiberalNews – Gembong Syiah Jalaluddin Rakhmat alias Jalal diberitakan lolos ke Senayan, untuk duduk di kursi DPR RI. Calon legislator dari PDIP ini terpilih dengan raihan 56 ribu suara. Dalam satu wawancara dengan sebuah media, Jumat (16/05), Jalal mengatakan bahwa terpilihnya dia sebagai anggota dewan merupakan pukulan telak terhadap umat Islam.
Saat itu ditanyakan kepadanya, “Menurut Anda, kelompok anti-Syiah merasa terpukul karena Anda terpilih?”
Jalal menjawab, “Mereka merasa terpukul, namun saya tidak pernah berpikir untuk membalas dendam. Mereka merasa ini pukulan berat. Mereka membuat aliansi anti-Syiah karena panik menghadapi saya.”
Majelis Mujahidin salah satu Ormas Islam yang gencar bergerak dan menyuarakan anti Syiah dan termasuk di dalam Ormas Islam yang turut dalam deklarasi aliansi nasional anti Syiah di Bandung beberapa waktu lalu, menolak pernyataan Jalal tersebut.
Baca
artikel selengkapnya di MUT’AH DALAM SYIAH tafhadol
Ketua Lajnah Tanfiziyah Majelis Mujahidin Ustad Irfan S Awwas mengatakan, “Eksistensi gembong Syiah Jalaluddin Rakhmat di DPR RI bukan pukulan telak bagi anti Syiah melainkan ancaman berbahaya bagi bangsa Indonesia,” seperti dilansir Arrahmah (17/05).
“Sebagai anggota dewan keadaannya sama saja seperti minoritas sesat seperti neokomunis, liberal dan lain-lain yang sudah ada di parlemen. Memangnya mereka bisa berbuat apa, selain menjerumuskan masa depan Indonesia ke lumpur munkarat?” lanjutnya.
Adapun mengenai arogansi Jalal dengan kesesatannya, kata Ustadz Irfan akan semakin memunculkan perlawanan massif dari kalangan umat Islam Indonesia.
” Semakin sombong kaum Syiah dengan kesesatannya akan semakin bermunculan rakyat yang memusuhinya, karena Syiah dengan paham sesatnya adalah musuhnya rakyat Indonesia,” ujarnya.
Ustadz Irfan juga mengingatkan Partai politik yang melindungi Jalal ataupun rakyat yang memilih gembong Syiah bahkan mengangkatnya sebagai anggota parlemen kelak akan menyesali perbuatannya. “Terkecuali mereka bagian dari corong Syiah,” pungkasnya.
Red: Randy
Post A Comment:
0 comments: