Sebuah video berdurasi 38 detik muncul di Youtube. Puluhan ribu orang dikabarkan telah mengunduh video ini dan menjadi pemberitaan besar di Suriah. Padahal tidak ada satu pun gambar seseorang ditampilkan dalam video ini. Tidak ada juga wajah buronan kelas kakap yang dicari di penjuru dunia. Tayangan visual tersebut hanya menampilkan sebuah bendera bewarna kuning berkibar-kibar memecah langit Suriah.
Namun ini memang bukan sembarang bendera. Simbol yang berkibar di kota Homs itu adalah representasi dari sikap sebuah organisasi yang telah melukai perasaan muslim Suriah. Ketika ramai-ramai umat Islam bersatu melawan kekejian Rerzim Bashar Al Assad, Hizbullah justru bergabung dengan Tentara Suriah memerangi Ahlus Sunnah.
Bendera kuning yang menjadi lambang Hizbullah itu menjadi penanda bahwa milisi Syiah ini turut bermain memerangi Ahlus Sunnah di Suriah.
Hizbullah lahir pada tahun 1982. Berdirinya organisasi ini tidak terlepas dari paham Syiah, yang berkiblat ke Madrasah Ad-diniyah Najaf dan sebuah partai Syiah  yang diketuai oleh Muhammad Baqir As-Sadr di Irak. Lembaga ini telah mencetak generasi-generasi militan Syiah di Lebanon. Satu diantaranya adalah Musa As-Sadr, pendiri Harakah AMAL (Batalyon Perlawanan Lebanon) yang saat ini dipimpin oleh Nabih Berre yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Lebanon.
Media internasional Al Bayan pada 28/07/2012, menyatakan bahwa pasukan Hizbullah sebenarnya sudah lama berperan serta dalam menindas bangsa Suriah, bersama militer rezim. Mereka terlibat secara langsung di lapangan dalam upaya membungkam arus gerakan revolusi rakyat. Tapi campur tangan Hizbullah selama ini selalu ditutup-tutupi kedua belah pihak.
Berdasarkan data yang dimiliki Asosiasi Hak Asasi Manusia, Hizbullah Lebanon dan Tentara Mahdi Irak yang didukung oleh Iran telah melakukan pemerkosaan terhadap wanita Suriah di Aleppo, Suriah, hal ini diketahui dengan video yang mereka unggah di internet.
Abdul Majid Al-Halabi, seorang aktifis HAM mengatakan, “Salah satu komandan milisi meminta seorang wanita membuka semua pakaiannya untuk dia perkosa di hadapan suami dan anak-anaknya. Wanita itu mencium sepatunya sambil memohon agar dia tidak melakukannya, tapi sang komandan tidak menggubris permintaan wanita tersebut.”

Baca artikel  selengkapnya di MUT’AH DALAMSYIAH tafhadol
Menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia, banyak anak perempuan Suriah di bawah usia 18 tahun yang telah diperkosa dan beberapa di antara mereka hamil.” Asosiasi ini mengimbau kaum muslimin untuk bekerjasama menyelamatkan rakyat Suriah dari semua bentuk penindasan dan kekejaman rezim Assad.
Gerilyawan Hizbullah dan Tentara Mahdi, menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia, memaksa kaum perempuan untuk mengatakan, “Tidak ada tuhan selain Bashar” dan “Matilah orang-orang Arab dan hidup Iran.”
Hal tersebut ternyata tidak hanya terjadi terhadap warga Suriah di negaranya sendiri. Di Lebanon, Hizbullah juga melakukan hal yang hampir sama. Mereka menculik lebih dari 23 pengungsi Suriah di Lebanon. Kelompok Syiah ini menjadikan mereka sebagai sandera dan alat barter bagi seorang anggota milisi Hizbullah yang ditawa oleh Tentara Kebebasan Suriah (Free Syrian Army).
Namun ada satu hal yang menjadi kekhwatiran banyak pihak. Dikabarkan Assad siap melakukan apa saja untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk mengirim senjata kimia kepada Hizbullah. Hal ini dikatakan oleh Mantan Jenderal Suriah yang berubah menjadi pembelot, Mayor Jenderal Adnan Sillu. Langkah itu diambil Assad sebagai pilihan terakhir.
“Kami berada dalam diskusi serius tentang penggunaan senjata kimia, termasuk bagaimana kita akan menggunakannya dan di bidang apa,” kata Jenderal Sillu.
“Kami membahas hal ini sebagai pilihan terakhir–jika rezim kehilangan kendali daerah penting seperti Aleppo,” kata Jenderal.
Mingguan Jerman Der Spiegel menyatakan bahwa Suriah akan menguji sistem pengiriman dengan cara menembakkannya dari pesawat.
“Lima atau enam peluru kosong dirancang untuk diberikan bahan kimia yang ditembakkan oleh tank dan pesawat, di sebuah wilayah yang disebut Diraiham di gurun dekat desa Khanasir, timur dari kota Aleppo,” seperti dilaporkan Der Spiegel.
Kini pasukan mujahidin terus berjuang membebaskan Suriah dari cengkraman kezaliman Assad. Dan mereka memang harus berhadapan dengan milisi Syiah Hizbullah, yang mengaku keras terhadap Israel, tapi secara nyata turut menghabisi nyawa muslim Suriah. (Pizaro/Habis)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: